
Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Kotoran Ternak Sapi Atau Kambing Dan Abu Sekam
1 Mei 2025
Pada hari Kamis 1 Mei 2025, Aparatur Desa Sukatani Bersama Anggota Kelompok Tani Desa Sukatani , melaksanakan Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Kotoran Ternak Sapi Dan Kambing Abu Sekam di dilaksanakan di Grend House Enggal Agro Tempat Pak Agus Hasim
Tampak Hadir dalam acara tersebut,Kepala Desa Sukatani, Lagiman,Kupt Kecamatan kalianda,Ahmad DeswanTori S.p,Ibu Ita Febriani S.p PpL Desa Sukatani Kecamatan Kalianda,Bu Irma Fitriani Popt Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan Dan Perwakilan Kelompok Tani sedesa Sukatani
Pelatihan ini dilaksanakan di Grend House Enggal Agro Tempat Pak Agus Hasim
Penduduk Desa Sukatani bermata pencaharian sebagai petani. Pupuk Kompos Bahan dasar yang mudah didapatkan karena sebagian besar petani Desa Sukatani memiliki hewan ternak sapi ,juga menjadi faktor utama pelatihan ini dilaksanakan.
Cara membuat pupuk kompos ini di pandu oleh Ibu Ita Febriani,PpL Desa Sukatani,Cara membuat pupuk kompos ini cukup mudah yaitu dengan mencampur kotoran sapi basah atau kotoran Kambing dan abu sekam dengan perbandingan 1:1 hingga merata kemudian disemprotkan air yang sudah ditambahkan dengan dosis em4 20ml/L air dan molase 20ml/L air. Calon pupuk kompos ini kemudian ditutup dengan terpal hingga tidak terkena sinar matahari langsung selama 2-3 minggu agar terfermentasi dengan baik. Tanda-tanda bahwa pupuk kompos sudah jadi yaitu dengan hilangnya bau, perubahan warna menjad coklat kehitaman, tekstur yang remah, dan tidak ada panas yang dihasilkan
Pupuk kompos adalah salah satu bentuk pupuk organik padat yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan berbagai macam tanaman.Dengan menambah pupuk organik padat di lahan pertanian selain dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi hingga 1 ton/ha. Namun sayangnya, petani masih banyak yang belum mengetahui manfaat dari pupuk organik dan masih enggan menggunakannya. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan serta tanpa diimbangi dengan penggunaan pupuk organik menyebabkan lahan pertanian menjadi tidak sehat untuk pertumbuhan tanaman.
Lahan pertanian yang overdosis pupuk kimia dan minim mengandung pupuk organik masih menjadi masalah penting yang dialami sebagian besar petani di Desa Sukatani.Para petani yang hadir juga antusias mengikuti pelatihan ini hingga akhir dan aktif memberikan pertanyaan serta saran-saran tentang pengalaman mereka dengan pembuatan kompos. Pelatihan ini menjadi wadah belajar dan berbagi pengalaman di kalangan petani.(TW)

